Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Bagaimana Tahun Barumu sobat?

Gambar
Oleh. Raddy Ibnu Jihad “Duooor.... duooor” Percikan kembang api menghiasi langit malam yang gelap Tahun 2016 sejenak lagi akan berakhir. Tinggal menunggu waktu yang menjawab. Segala pernak pernik atribut mulai diperdagangkan di setiap sudut kota. Bahkan bermunculan para pedagang musiman yang muncul sesuai dengan event yang akan terlaksana. Mulai dari anak kecil sampai dewasa telah bersiap dengan perlengkapannya masing-masing. Satu hal lagi yang terlepas dari momentum ini adalah kesempatan emas bagi para pedagang besar untuk meraih keuntungan semakin besar. Diadakannya event-event menyambut tahun baru. Mulai dari paket camping, night party, festival, konser, diskon, sampai berbagai produk baru yang berdasarkan tema terkait. Kembang api mulai menjamur disana-sini. Pedagang terompet menyeruak di setiap jengkal kaki melangkah. Panggung-panggung konser mulai didesain semeriah mungkin. Doorprise cantik, menawan yang memikat telah jauh disiapkan. Pastinya gemerlap ma

Alarm Bernama Kematian

Gambar
Oleh. Raddy Ibnu Jihad كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan” (QS. Al Ankabuut (29) : 57) Sebuah kepastian yang tak dapat ditolak adalah kematian. Siapapun dia, dari kalangan yang bagaimanapun, dari profesi yang seperti apapun. Kematian bukan memilih usia, karena muda ataupun tua bukan jaminan lebih dulu. Dunia bukanlah tempat hidup semestinya. Sesungguhnya kampung akhirat adalah tempat kembali.  Berbicara masalah kematian sering membuat orang bergidik ngeri tak mau membahasnya. Padahal ini merupakan hal pasti yang akan kita alami. Tak ada ilmu apapun yang dapat menolak kematian. Memajukannya ataupun memundurkannya. Sejengkalpun kita tak bisa mengubahnya apalagi menhindarinya. Jelas itu merupakan hal mustahil. لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ فَلاَيَسْتَئْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَيَسْتَقْدِمُونَ ..... “..... Bagi se

Fenomena Hari Ibu

Gambar
Oleh. Raddy Ibnu Jihad Ibuk dan bapakku Hiruk pikuk dan hebohnya persiapan dilakukan menjelang hari perayaan. Berbagai pernak pernik aksesoris, poster, sampai iklan bertemakan tentangnya. Viral di sosial media tak kalah dahsyatnya. Apalagi kalau bukan penantian menjelang mother’s day. Umumnya orang-orang telah menyiapkan berbagai acara, begitu pula media, dan supermarket di sepanjang jalan bertemakan mother’s day. Apakah ada yang salah dengan fenomena tersebut? Sebenarnya tidak ada yang salah. Maksud dari adanya hari ibu tersebut dalam rangka menghargai dan menghormati sosok seorang ibu. Perjuangannya, kasih sayangnya, serta keberadaannya yang mendukung serta mendampingi keluarga dan anaknya menjadi sukses. Kemudian sebagai sebuah penghargaan sekaligus penghormatan diresmikanlah adanya hari ibu.  Semarak yang heboh itu sudahkan menggantikan segala jerih payah sosok yang bernama ibu? Berbagai apresiasi yang mewah untuk menyenangkan itu sudah membahagia

Ban Bocor

Gambar
Oleh. Raddy Ibnu Jihad doc. www.MobiLku.org Sebuah tragedi yang tiba-tiba membuat galau mendadak ini sering dialami oleh siapapun. Tidak memandang status maupun jabatan. Mengeluh, mencaci, menggerutu, gemerutuk dalam hati. Pada dasarnya mewakili perasaan hati yang sedang berkecamuk saat itu. Sudah benarkah sikap kita sobat? Perlu dicermati dan renungkan kembali sikap kita menghadapi situasi tersebut, ketika kita sedang menghadapinya. Benarkah kemudian kita menyalahkan situasi? Atau menggerutuki diri atas kejadian yang terjadi? Setelah itu, apakah kemudian tiba-tiba keajaiban terjadi? ( jeng... jeng... jeng... seperti dunia sihir Harry Potter ). Tentu saja tidak sobat. Mau mulut kita sampai berbusa-busa dalam menyalahkan keadaan, atau menggerutu sampai berdarah-darah ( he...he... sadis ya ). Keadaan tidak akan kemudian berubah seperti membalikkan telapak tangan. Nah, trus apa yang seharusnya dilakukan? Hal ini merupakan ujian ket

Berbeda Pendapat

Gambar
oleh. Raddy Ibnu Jihad doc.http://www.ukhtiindonesia.com/ Berbeda pendapat adalah watak dasar dari manusia. Siapapun dia. Di satu sisi kita sering mengganggap bahwa kita itu benar dari sudut pandang sendiri, namun perlu diingat di sisi lain bisa jadi kita itu salah. Teruntuk lagi saat ego dan emosi menguasai langkah pikiran kita. Maka semua orang seakan harus mengikuti dan mengiyyakan apa yang kita inginkan. Semua jadi serba saling menang sendiri kan. Mungkin kita harus mulai menyadari sobat sekalipun benar pendapat yang kita sampaikan haruslah ingat ada adab saling menghargai.  Kali ini menjadi sebuah peringatan berkelas bahwasanya semua orang berhak berpendapat, berhak menyatakan pesan pribadi, namun tetaplah membiasakan melakukan musyawarah untuk menemukan kesepakatan bersama yang mungkin menjadi jalan terbaik mendapatkan hasil. Namun, ingat selalu ada adab dalam saling menghargai pendapat ketika tidak terjadi kesatuan dalam pendapat.  Renungan kali ini adalah sikap kit

Edisi Curhat : Aku Penulis (1)

Gambar
oleh. Raddy Ibnu Jihad (Penulis Inspiratif) doc. http://www.hipwee.com Masih ngebayangin gimana asyiknya jadi penulis? atau malahan illfeel nih sama makhluk yang namanya penulis? Jangan khawatir deh sob nggak ada yang berbahaya koq sama insan berlabel penulis ( hehehe... apalagi sama yang nulis ini ya ) Banyak realita tak terduga saat akhirnya ku pilih profesi ini ( koq profesi sih...iyya dunk kan perlu komitment melakukannya ). Apapun yang dibilang dech. Pastinya jadi penulis itu asyik koq sob. Namun masih banyak temen-temen yang masih takut berlabel penulis ( Horror kali yeee... ).  Kan nemuin idenya susah ? ( emang nyarinya dimana ya hehehe... ) Gimana cara memulainya ? ( tulis aja yang paling kamu bisa... tengtang kamu kalee... iyya kamu... ) Kayaknya saingan penulis itu banyak banget ? ( jangan pernah mikir yang lain, yang penting nulis aja ) Entar kalo nggak ada yang baca gimana ? ( hahahaha minimal kamu sendiri yang baca atau temen kamu, atau keluarga kamu, a