Mimpi itu terwujud
Oleh : Raddy Ibnu Jihad*
Dulu aku tak pernah mengira bahwa sebuah
kesuksesan itu berawal dari berani bermimpi yang besar. Benar sekali, sekali
lagi berani mimpi sobat. Jangan kau kira seorang pemimpi itu adalah orang yang hidup
dalam dunianya sendiri tanpa pernah peduli orang-orang disekitarnya. Seorang
pemimpi cerdas dan bijak adalah yang mengerti untuk apa ia bermimpi.
“Kalian
tahu untuk apa merangkai butiran-butiran mimpi...? “
Aku yakin sebagian besar dari kita tak pernah
paham untuk apa kita mesti bermimpi.
Langkah awal untuk menyulam sebuah baju
adalah berawal dari helai benang yang terangkai rapi menjadi kain. Setelah itu,
kain dirapikan menjadi pola baju. Barulah helai benang yang awalnya bukan
apa-apa, berubah menjadi sebuah baju yang sangat bermanfaat untuk dikenakan.
Luar biasa, semuanya memang berproses, tidak kemudian seseorang itu tiba-tiba
menjadi hebat.
Aku tahu...! aku juga bukan siapa-siapa
awalnya. Aku hanya seorang anak kecil yang sangat lemah tak berdaya. Namun aku
ingat betul ada dua sosok manusia yang terus memberiku dorongan hebat untuk
bangkit dan menjadi sosok yang tak pernah kusangka. Melejitkan semua impian.
Akhirnya satu demi satu mimpiku pun terwujud.
Satu demi satu.... ya benar sekali mimpi
tersebut terwujud. Awalnya memang sebuah hal yang mungkin mustahil, namun
memang Allah adalah Sang pembuat skenario terbaik. Semua tergantung bagaimana
kita memaknai setiap adegan yang dilakonkan.
Selayaknya seorang penoreh jejak, setiap
jejak yang mulanya merupakan tulisan. Kemudian tinta gagasan tersebut menjadi sebuah konsep
hidup. Disusun dan dijelajahi menjadi lajur kenyataan. Akhirnya menjadi sebuah
jalan terang. Mimpi itu terwujud.
* Penulis merupakan PimRed Majalah ANANDA YBI Semarang
Guru
Pendidikan Jurnalistik SDIT Harapan Bunda Semarang
General
Manager Cahaya Music Creativa Groups
Direktur
Cahaya Pena World
e-mail:
cahayapena21@gmail.com atau cahayapenakarya@gmail.com
Komentar
Posting Komentar