Edisi Curhat : Siapa Aku? versus Aku Siapa?
Oleh. Raddy Ibnu Jihad
Alhamdulillah sobat pena dimanapun
kalian berada...
Banyak sekali seminar yang membahas
tentang kemampuan dasar setiap manusia itu berbeda. Berbeda dalam hal apa ya?
Dalam hal apapun sih. Kalo kita mencermati inti dari pembahasan tersebut adalah
mengarah dari lifeskill yang pada akhirnya menjadi senjata untuk hidup
(wkwkwk... perang kaleeee...). Aduh jadi terlihat resmi bingitz ya sobat. Oke
back to theme (kembali ke tema....). Kembali lagi berbicara tentang kemampuan
dasar tadi sob. Berkali kali kita sering disuguhi perbincangan tentang siapa
aku atau aku siapa untuk kehidupan ini. Entah itu posisi di masyarakat atau
istilah kerennya peran kita itu penting nggak sih. (gubrak....)
Sebenarnya penting atau nggaknya orang
bilang tentang peran kita dilingkungan merupakan sebuah kesalahan fatal.
Pertanyaan yg sangat tidak fair. Coba dech kita merenungi lebih seksama. Masak
iyya ada peran yang nggak penting sih. Kalo kita lihat pada sebuah film
misalnya. Keberhasilan tokoh utama yang kelihatan keren karena ada aksi dari
para tokoh figuran yang sering dibilang nggak penting (sadis amat ya....). Mana
mungkin sebuah cerita utuh bakalan sip mantap alias bagus kalo yang main Cuma
tokoh utama doank. Nggak mungkin kan. Nah itu juga yang perlu kita pahami
sobat.
Okey. Aku pun kasih judul tuh buat ini
dengan judul yang rada-rada bikin bingung ya. Hehehehe... yah biarlah. Walaupun
kalo ada orang dari jurusan bahasa sastra bakalan di interogasi habis-habisan.
Hmmmm....
Siapa aku atau aku siapa. Menjadi sebuah
dilematis bagi sebagian orang. Karena pernyataan posisi kita ada dimana itu
ternyata masih menjadi sebuah permasalahan yang cukup memprihatinkan. Mungkin
bagi sebagian lain udah dech buat apaan sih bahas tentang posisi dan peran
kita. Paling penting itu jalanin aja hidup. Kelar dech. Ya iyyalah kalo kita
berada pada posisi yang orang bilang bergengsi. Coba kebalikannya apakah juga
masih bisa bilang cuek bebek. Hmmmmm.....
Itulah faktanya. Secara individual tentu
saja kita masih mikirin diri sendiri. Setelah oke barulah ada sebersit rasa
pada yang lain. Walaupun tidak semuanya sih. Hehehehe... tenang sobat habis ini
aku jangan didemo ya gegara nulis ginian. Entar dibilang provokasi lagi. In sya
Allah enggak lah. This is my life story. Melihat dari sudut pandang yang
berbeda, kemudian menuliskannya. Semoga bisa menjadi bahan kita bersama ya
sobat.
#Raddyibnujihad
#penulisinspiratifkreatif
#mengubahmimpimenjadiaksinyata
#keepspiritforsuccess #edisicurhat #episode3
Komentar
Posting Komentar